Alasan lain yang menjadi kegagalan sebagian besar member dalam bisnis MLM adalah karena bisnis MLM yang ada selama ini pada umumnya berorientasi pada hasil akhir.
Ciri-ciri bisnis MLM yang berorientasi pada hasil akhir adalah:
-
Adanya tutup poin (kewajiban membeli produk setiap bulan sebagai syarat untuk mendapatkan bonus)
Kewajiban memiliki omzet jaringan dengan jumlah tertentu sebagai syarat untuk naik peringkat, semakin tinggi peringkat berbanding lurus dengan kewajiban tutup poin dan omzet jaringan
Bonusnya dibayar setiap tanggal 15 atau 20 bulan berikutnya,
-
Adanya sistem Reward seperti bonus kepemilikan kendaraan, bonus mobil mewah, bonus perjalanan ke luar negeri, dll. Namun seringkali orang tidak sadar bahwa untuk mendapatkan reward tersebut dibutuhkan sejumlah persyaratan yang rumit
Dalam bisnis MLM seperti itu ketika anda mengembangkan jaringan, anda menghasilkan omzet bagi perusahaan, dan penghasilan yang anda peroleh sebenarnya sangat besar, tetapi ditabung dan disimpan oleh perusahaan. Semua ini adalah untuk mencapai sejumlah uang tertentu sebesar nilai hasil akhir yang dijanjikan.
Meski bisnisnya seperti itu, namun masih banyak orang yang bergabung dengan bisnis MLM seperti itu untuk kemudian merasa gagal dan kecewa. Hal itu terutama disebabkan pada umumnya perusahaan MLM tersebut memotivasi member dengan hasil akhir TETAPI TIDAK PERNAH menjelaskan proses untuk mencapainya.
Setelah beberapa bulan member menjalankannya, kebanyakan akan menemukan 3 hal yang menjadi alasan mutlak untuk mundur:
-
Marketing Plan ternyata memiliki banyak kesulitan dan jebakan yang tidak pernah mereka ketahui sebelumnya, sehingga mereka merasa sedikit tertipu. Bonus besar sebagai hasil akhir hanya akan tercapai jika marketing plan dipenuhi secara sempurna. Dan tentu untuk mencapai hal tsb dibutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
-
Member menjalankan bisnis MLM untuk mendapatkan penghasilan, tetapi menemukan diri mereka harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar dan terus menerus di tahun-tahun awal mereka bergabung, untuk tutup poin, sementara penghasilan yang mereka peroleh sangat kecil.
-
Mungkin beberapa orang member mampu untuk memenuhi pengeluaran yang besar tadi, tetapi masalahnya ada pada jaringan dimana sebagian masyarakat Indonesia belum tentu mampu melakukannya, karena sebagian besar masyarakat Indonesia yang begabung dan menjalankan bisnis MLM justru ingin mendapatkan kebutuhan sehari-hari. Sehingga, target omzet yang harus dipenuhi sangat sulit untuk dicapai, dan bonus juga menjadi kecil.
Setelah anda mengetahui karakter bisnis MLM seperti di atas maka kini anda bisa memahami mengapa banyak orang yang gagal di bisnis MLM. Sebenarnya anda bisa menilai kelayakan bisnis MLM dengan cara cerdas dengan memperhatikan beberapa poin penting berikut:
A. Kapan Bonus Anda Dibayar?
Semakin cepat bonus anda dibayar oleh perusahaan MLM setelah memperoleh omzet akan semakin besar peluang anggota untuk lebih cepat berkembang karena sebenarnya hampir seluruh peserta bisnis MLM tidak memiliki uang untuk membiayai pengembangan jaringan selama kurang lebih satu setengah bulan sebelum memperoleh bonus.
Dengan pembayaran bonus yang lebih cepat maka setiap anggota mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan membiayai dalam membangun jaringan tanpa mengganggu penghasilan dari sumber yang lain.
B. Bagaimana Bonus Anda Dibayar
Setiap omzet yang dihasilkan oleh distributor (peserta) MLM baik itu omzet sponsoring, omzet perkembangan jaringan ataupun omzet belanja ulang harus dibayar oleh perusahaan MLM dalam bentuk bonus TANPA SYARAT. Tutup poin sebelum angota memperoleh bonus merupakan sistem yang hanya menguntungkan perusahaan tapi sangat memberatkan member.
C. Jenis dan Perhitungan Bonus Yang Sederhana
Semakin sedikit jenis bonus di perusahaan MLM akan semakin mudah bagi seluruh member untuk menganalisis dan mengetahui jebakan ataupun syarat-syarat yang ditetapkan perusahaan pada tahap awal sehingga member tidakakan kecewa di kemudian hari. Dan dengan semakin mudahnya perhitungan-perhitungan bonus member akan semakin memudahkan membernya untuk mengetahui pantas tidaknya mencari penghasilan di bisnis MLM dan juga akan semakin transparan bagi membernya untuk mengetahui bonus yang diperoleh dari setiap omzet yang diperoleh perusahaan
D. Berapa Besar Bonus Anda Dibayar Perusahaan
Perhitungan yang paling mudah untuk mengetahui persentasi setiap bonus adalah dengan membandingkan antara bonus yang diperoleh dengan omzet yang dihasilkan dan dengan membina group jaringan seminimal mungkin.
Member sebagai eksekutor (bussiness executive) pantas untuk memperoleh keuntungan lebih besar daripada perusahaan yang hanya menjadi fasilitator.Tertarik??? KLiK : HERE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar